Minggu, 08 Mei 2016

ULANG TAHUN SAKA WIRAKARTIKA

Pada tanggal 9 Maret 2016 kami melakukan kegiatan untuk memperingati hariulang tahun yang ke 2,kegiatan kami laksanakan di koramil 0813-21  sukosewu.

kegitan kami mulai jam 16.00 degan kegiatan pertama yaitu apel pembukaan,apel pembukaan di pimpin oleh kak budi dan di bantu oleh kak purwanto.

setlah apel di laksanakan kami bersiap-siap untuk melakukan sholat berjamaah di mushola koramil 813-21 sukosewu dengan imam dari warga sekitar

kemudian kegiatan kami lanjutkan yaitu persiapan untuk nyate. kak huda dan kak syahrul mempersiapkan tusuk sate, kak dian dan kak hernik mempersiapkan bumbu-bumbu,kak yuli mempersiapkan nasi
setelah sholat isya kami mulai kegiatan membakar sate dan yang lain di ambil alih oleh kak fahri untuk di beri materi.

selanjutnya kmi tidur dan beristirahat menunggu pagi menghampiri kita dan memulai kegiatan yang baru yang penuh dengan kebahagiaan.


Senin, 07 Maret 2016

Saka Wirakartika koramil 0813-21 Sukosewu

Saka atau Satuan Karya Pramuka Wira Kartika merupakan salah satu Satuan Karya Pramuka yang bersifat nasional. Saka yang dibentuk lewat kerjasama antara Kwartir Nasional dengan TNI Angkatan Darat ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan bela negara.

Denagan dasar tersebau anggota pramka Dewan kerja ranting sukosewu membentuk Saka Wirakartika di koramil 0813-21 dan bekerja samadengan Tentara di koramil 0813-21 sukosewu.

Awal berdirinya saka wira ini di gagas oleh kak sujianto pada tahun 2012,namun belum dapat telaksana seperti dngan apa yang di harapkan, dalam artian masih banak yang perlu di lakukan karena terdapat masalah-masalah di antara nya pencarian anggota sakawirakartika koramil 
0813-21 sukosewu yng sanagat sulit ,sistim administrasi yang bel;um sempurna,dan juga masalah perizinan yang belum terselesaikan.

Hingga Pada Tahun 2013 denan dorongan semangat dari kak dadik yang saat tiu menjadi wakil ketua dewan kerja ranting sukosewu akhirnya Saka Wirakartika koramil 0813-21 sukosewu di bentuk dan melaksanakan latihann pertama kali pada 3 Maret 2013,dan pada tanggal itulah di resmikan menjadi ulang tahun saka wirakartika koramil 0813-21 Sukosewu.

Saka Wirakartika koramil 0813-21 Sukosewu melaksanakan latian setiap hari minggu di mulai jam 08.00 hingga jam 10.00 denagan di pimpin kak Dadik dan juga di bantu oleh kak Budi.

Krena kegiatan yang di lakukan kurang terencana muncullah berbagai masalah di antaranya semanagat anggota Saka yang mulai menurun,materi yang tidak berkembang dan selalu sama,dan juga masalah-masalah yang datang dari pihak luar.
Namun denagan beberapa anggota yang teteap bersemangat Saka Wirakartika koramil 0813-21 sukosewu tetap melaksanakan latihan. 

Hingga pada suatu hari datanglah kak fahri yang menjadi pembeda,dia mampu untuk membuat kegiatan-kegiatan baru inovasi-inovasi baru yang membuat saka wira kartika koramil 0813-21  sukosewu semakin di kenal lauas.

itulah sebagian cerita dari berdirinya saka wirakartika koranil 0813-21 sukosewu.

 


Minggu, 28 Februari 2016

Menyambut Tahun Baru 2016

Tahun baru 2016 adalah tahun yang sangat di tunggu oleh teman-teman anggota dewan kerja ranting sukosewu,di tahun baru ini kita ingin membuat kegiatan yang seru dan berbeda dengan kegitan di tahun-tahun sebelumnya.


Pada tanggal 29 Desember 2015,anggota dewan kerja ranting sukosewu sepakat untuk membuat kegiatan yang akan di laksanakan di NEGERI ATAS ANGIN desa Deling, kecamatan Sekar,kabupaten Bojonegoro.
Pada saat itu juga kami dari Dewan kerja anting Sukosewu menghubungi dewan kerja ranting Temayang untuk bekerja sama melaksanakan kegiatan itu,dan ternyata Dewan kerja ranting Temayang juga mentetujuinya dan mau untuik mengikutikegiatan itu secara bersama-sama.

 Pada tanggal 31 Desember 2016 sekitar jam 13.00  kita berangkat dari koramil 0813-21 sukosewu denan menggunakan 4 sepeda moptor.Anggota dari dewan kerja ranting sukosewu yang ikut dalam kegiatan itu di antaranya :
 -kak budi & kak nanang
 -kak adi & kak ibnu
 -kak dian & kak wiwik
 -kak maftukhin

kami berangkat dan menuju kecamatan temayang untuk menjemput anggota Dewan kerja ranting Temayang.Sesampainya di kecamatan Temayang kita bejumpa denagan kak Doni, kak Suci, dan kak Ageng.Kak Doni dan kak Suci berboncengan dan kak ageng ikut membonceng kak maftukhin.

Perjalanan kami lanjutkan,dengan menempuh jalur yang melewati kecamatan Bubulan,denagan rute yang lumayan extrim melewati pegunungan-pegunungan yang berkelok-kelok dan lumayan curan.

sekitar jam 16.00 kita sampai di Negeri Atas Angin,
Kebetulan di Negeri Atas Angin baru juga di resmikan menjadi salah satu desrtinasi wisata di kabupaten Bojonegoro.kebetulan pula hadir juga Bapak lurah dari desa deling.dan kamipun meminta izin untuk bermalam di atas Bukit Cinta Negeri Atas Angin.

Setelah mendapat izin dari bapak lurah kamipun mendaki Bukit Cinta dan mendirikan tenda serta mempersiapkan alat-alat lainya  seperti alat masak dan juga bendera-bendera pramuka.

kak budi dan kak ageng mempersiapkan bendra,kak adi dan teman-teman lainya mendirikan tenda dan mempersiapkan alat masak, pekerjaan kita lakukan secara bersama sehinga pekerjaan terasa lebih ringan.

sekitar jam 17.00, setelah semua pekerjaan selesai kami bersatai sambil menunggu makanan yang di siapkan oleh kak Suci,kak wiwik,dan kak dian.
setelah makanan selesai di masak kamipun mekan secara bersama-sama dengan suasana yang sangat akrap.

Malampun datang udara pun semakin dingin serta rintik-rintik hujan pun turun membasahi Negeri Atas Angin.sambil menunggu tengah malam kami melakukan beberapa permainan untuik mengisi waktu dan menghibur diri.

Akhirnya tepat pada  jam 00.00 kami merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api dan juga menyanyikan beberapa yel-yel yang kita miliki,setelah itu kami masuk ke dalam tenda dan berbincang-bincang tentang harapan kita di tahun 2016.
Udara semakn dingin, kamipun memutuskan untuk beristirahat dan tidur di tenda masing-masing.

Mentari Pagi datang dan membangunkan tidur kami, kami segera kami menikmati pemandanagn yang sangat indah yang jarang kami temui di daerah kami.

Setelah puas menikmati pemandanagan itu, kami segera membersihkan sampah  dan juga mulai membongkar tenda kami.

jam 09.00 pagi kami memutuskan untuk turun dari Bukit Cinta untuk memulai perjalanan pulang kembali ke daerah kita masing-masing.

Itulah kegiatan kami di Negeri Atas Angin,yang kami lakukan dengan penuh kebahagiaan dan juga kebersamaan semoga dapat terulang kembali di tahun-tahun mendatang.

Sekian...!!!!

Satu Pramuka,Untuk Satu Indonesia.
Jayalah Pramukaku,Jalah Indonesiaku.


 Foto-foto kami.














Rabu, 24 Februari 2016

Belajar dari kupu-kupu

Identitas cantik dan menawan memang selalu melekat pada hewan ini. Kupu-Kupu namanya. Sayapnya yang berwarna-warni dan gerakannya membuat siapa saja yang melihatnya menjadi tersenyum. Apalagi jika sang kupu-kupu terbang di taman bunga, semakin indah dan cantik saja dirinya.
Dibalik keindahan dan kecantikan yang dilihat, banyak yang tidak mengetahui. Bahwa kupu-kupu harus melewati tahap perjuangan yang sangat sulit.
Tahap pertama adalah menjadi telur. Nyawanya saat itu ditangguhkan. Antara menetas dengan sempurna atau pecah karena faktor alam seperti hujan, angin, dll. Betapa telur hanya bisa berjuang di tengah ketidakberdayaannya dan sangat bergantung pada daun yang ditempelinya.
Setelah menetas, muncullah ulat. Dalam fase ini, ulat hanya memakan dedaunan agar dapat bertahan hidup. Dia juga sering berganti kulit. Pada saat pergantian kulit, ulat harus berhenti makan layaknya orangnya yang sedang berpuasa.
Menjadi ulat tidaklah mudah, malah sangat menyakitkan. Dia selalu dibenci, dijauhi, bahkan dibunuh tanpa melakukan kesalahan apapun. Tak ada yang mau mendekatinya. “Menjijikan” adalah label yang harus disandang oleh seekor ulat.
Setelah fase ini, maka fase selanjutnya adalah menjadi kepompong. Ini adalah fase berisitirahat. Kepompong menggantungkan hidupnya pada tanaman yang ditempelinya. Fase ini berlangsung selama berhari-hari. Ada perubahan yang sangat luar biasa terjadi dalam diri kempompong akibat perubahan hormon. Di dalam kepompong ini, benar-benar terjadi persiapan yang sangat besar untuk menghadapi puncak kehidupan yang akan segera hadir.
Setelah menunggu beberapa lama dan merasa benar-benar siap menghadapi puncak, bagian kulit terluar seekor kepompong akan berganti waran sesuai dengan warna sayapnya ketika menajadi kupu-kupu. Secara perlahan, kulitnya pun mengelupas dan hadirlah sang bidadari taman bunga yang paling indah. Saat pertama kali melihat dunia, tubuhnya memang masih sangat lemah, sayap-sayapnya pun masih mengkerut, melipat dan basah.
Seiring berjalannya waktu, sang kupu-kupu berubah dari lemah menjadi kuat. Sayapnya sudah bisa dilebarkan dan sudah bisa terbang kesana kemari sekitar taman bunga.Dia banyak membantu tanaman dan mempunyai peran penting dalam penyerbukan bunga. Dia juga memiliki kesan yang indah di mata manusia, bahkan banyak yang menyukainya -tidak seperti saat ia menjadi ulat.Sangat disayangkan, umur sang kupu-kupu tidak lama. Walau begitu selama hidupnya telah memberikan banyak jasa pada kehidupan ini.
Sekarang, mari kita lihat kehidupan kita masing-masing. Kita serap kisah  ini dan renungkan. Apakah ada yang pernah merasa ‘menjadi’ ulat? Dihina, dilecehkan, dijauhi, dan lain sebagainya, ada yang pernah mengalaminya? Adakah yang merasa harus beristirahat sejenak seperti kepompong dan melewati masa-masa paling tidak mengenakkan dalam hidup, contohnya pada saat terpuruk. Ingatlah, dalam menjalani kehidupan ini, kita hanya perlu tekun, bersabar dan tidak putus asa saat memulai sesuatu dari awal. Pasti akan ada banyak penderitaan yang akan dilalui layaknya ulat. Akan ada waktunya kita untuk ‘istirahat sejenak’ layaknya kepompong. Tapi ingat dan tanamkan dalam hati bahwa akan ada waktunya kita untuk ‘sukses’ layaknya sang kupu-kupu yang banyak disenangi orang-orang.
Terus berdoa, berikhtiar, dan bertawakal pada Allah..
Karna dibalik semua penderitaan akan ada kejutan yang ingin diberikan-Nya untuk kita..
Subhanallah

Sumber : http://bpkdadik.blogspot.co.id/2015/09/belajar-dari-kupu-kupu.html